Presentasi Model Mineralisasi Emas Baru di SEG Conference in Brisbane

Brisbane, Australia – Dalam Konferensi Society of Economic Geologists (SEG) tahun 2025, Devon S. Thorffata, seorang ahli geologi kami, mempresentasikan temuan baru tentang evolusi kompleks dari endapan emas Awakmas di Sulawesi, Indonesia. Posternya yang berjudul “Genesis of the Hybridized Awakmas Au System, Indonesia” menarik perhatian karena rekonstruksinya yang detail terhadap berbagai fase mineralisasi yang berkontribusi pada kandungan emas di endapan tersebut. Studi ini mengidentifikasi tiga fase hidrotermal yang berbeda dan masih terawetkan dalam sistem bijih Awakmas: fase pra-tumbukan, fase saat tumbukan, dan fase pasca-tumbukan. Di antara ketiganya, fase pasca-tumbukan diinterpretasikan sebagai penyumbang utama terhadap peningkatan kadar emas. Dengan mengenali bahwa pemasukan logam terjadi berulang kali di bawah kondisi tektonik yang berubah-ubah, penelitian ini memposisikan Awakmas sebagai endapan hibrida, bukan hasil dari satu peristiwa mineralisasi tunggal. Interpretasi ini menantang klasifikasi genetik konvensional dan mendorong pandangan yang lebih dinamis terhadap evolusi endapan mineral. Implikasi dari model ini melampaui wilayah Indonesia. Proses hibridisasi serupa dapat menjelaskan keberadaan berbagai tipe dan usia emas yang muncul bersamaan di sejumlah endapan di seluruh dunia, di mana sejarah mineralisasinya sering kali lebih kompleks dari yang sebelumnya diasumsikan.